Posted by Zaini Kandangan
Dalam dunia kesehatan atau dunia medis tentunya banyak sekali tindakan tindakan yang tidak begitu dipahami oleh orang awam. Seperti halnya dengan Tes C reactive Protein atau CRP untuk mengetahui kadar protein C reaktif yang ada di dalam tubuh. Tindakan ini penting untuk dilakukan, mengingat protein sebagai indikasi ada peradangan pada tubuh anda. Situs kesehatan sehatq.com juga pernah memberikan ulasan seputar Tes CRP. Untuk mengenal lebih dekat tentang tes CRP, simak selengkapnya ulasan berikut.
Berkenalan Dengan Tindakan Medis Tes Protein C Reaktif
1. Sekilas Tentang Tes Protein C Reaktif
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jika tes satu ini sangat penting untuk dilakukan. Karena dengan protein C reaktif yang dalam hal ini dihasilkan oleh hati, kadarnya akan mengalami peningkatan jika tubuh ada peradangan. Peradangan atau inflamasi sendiri merupakan upaya bagi tubuh untuk melindungi tubuh dari infeksi maupun cedera. Umumnya peradangan akan menimbulkan bengkak, nyeri serta kemerahan pada area terdampak.
Pada saat kondisi normal, kadar protein C reaktif ini cenderung lebih rendah dibandingkan jika ada kondisi medis lainnya. Bukan hanya infeksi serius, namun kadar yang tinggi juga sebagai indikasi jika terdapat inflamasi pada pembuluh darah. Dan jika tidak mendapatkan penanganan yang seharusnya, risiko serangan jantung akan meningkat. Namun Tes CRP bukan untuk penanda secara spesifik untuk jantung. Karena protein ini meningkat jika ada peradangan apapun.
2. Yang Membutuhkan Tes Protein Reaktif
Tentunya ada gejala tertentu yang membuat seseorang harus menjalankan tes satu ini. Terutama jika anda mengalami keluhan yang mengarah pada tanda infeksi. Gejala tersebut bisa berupa nafas cepat, demam, denyut jantung cepat, menggigil, mual dan muntah. Tes ini juga akan memantau efektivitas penanganan yang tepat. Untuk pengambilan sampelnya sama dengan pengambilan darah pada umumnya dan biasanya membutuhkan waktu lima menitan.
3. Hasil Tes
Setelah sampel diambil nantinya, darah akan di bawa ke laboratorium. Dan anda akan menunggu hasilnya dalam beberapa waktu. Hasil tes ini ditunjukkan menggunakan satuan miligram per liter. Apabila CRP berada di bawah 10 mg/l maka bisa dikatakan sebagai normal. Dan jika hasil CRP 10 Mg/L atau lebih maka berarti tidak normal. Nantinya jika hasil dari tes CRP tidak normal, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar tahu penyebabnya.
4. Prosedur dan Risiko Tes Protein Reaktif
Untuk mengambil sampel darah, tenaga medis yang bersangkutan tentunya memiliki prosedur pengambilan sampel. Nantinya area yang akan diambil darah akan dibersihkan dengan antiseptik. Umumnya pada bagian dalam siku dengan lengan diikat agar aliran darahnya terkumpul. Kemudian akan disuntikkan dengan jarum steril dengan tabung khusus untuk menampung darah. Anda biasanya akan merasakan nyeri ketika jarum disuntikkan atau dilepas.
Mengingat dalam prosesnya melibatkan pengambilan darah, maka ada efek samping yang harus diperhatikan. Tes ini memiliki efek samping merasa pusing atau ingin pingsan, perdarahan berlebihan dan juga adanya memar di area pengambilan darah. Namun hal ini tidak selalu di rasakan oleh setiap pasien. Apabila memang setelah
Tes CRP ada keluhan yang berkepanjangan maka anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Tes satu ini dibutuhkan bagi anda yang memang memiliki keluhan pada tubuh anda dan ada gejala seperti yang disebutkan. Pemeriksaan juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi atas penyakit jantung serta pembuluh darah. Hanya saja jenis tesnya menggunakan hs CRP. Dan hal ini tentunya harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter atau tim kesehatan yang ahli.
ADS HERE !!!